Pengaruh air terhadap kualitas Beton
Kualitas air sangat mempengaruhi kekuatan beton. Kualitas
air erat kaitannya dengan bahan-bahan yang terkandung dalam air tersebut. Air
diusahakan agar tidak membuat rongga pada beton, tidak membuat retak pada beton
dan tidak membuat korosi pada tulangan yang mengakibatkan beton menjadi rapuh.
Pada pengecoran beton pembuatan rumah sederhana atau tidak bertingkat, kebanyakan tukang mengira, semakin encer beton, semakin bagus karena permukaan yang dihasilkan semakin mulus, tanpa ada rongga, padahal, dengan kelebihan air, mutu beton akan anjlok sangat jauh. ini disebabkan faktor air semen yang tinggi dalam beton menyebabkan banyak rongga setelah airnya mengering.
Banyak hal-hal lain yang bisa berdampak karena pemakaian air, berikut ini uraiannya :
Pada pengecoran beton pembuatan rumah sederhana atau tidak bertingkat, kebanyakan tukang mengira, semakin encer beton, semakin bagus karena permukaan yang dihasilkan semakin mulus, tanpa ada rongga, padahal, dengan kelebihan air, mutu beton akan anjlok sangat jauh. ini disebabkan faktor air semen yang tinggi dalam beton menyebabkan banyak rongga setelah airnya mengering.
Banyak hal-hal lain yang bisa berdampak karena pemakaian air, berikut ini uraiannya :
- Air
tidak mengandung lumpur lebih dari 2 gram/liter karena dapat mengurangi
daya lekat atau bisa juga mengembang (pada saat pengecoran karena
bercampur dengan air) dan menyusut (pada saat beton mengeras karena air
yang terserap lumpur menjadi berkurang).
- Air
tidak mengandung garam lebih dari 15 gram karena resiko terhadap korosi
semakin besar.
- Air
tidak mengandung khlorida lebih dari 0,5 gram/liter karena bisa
menyebabkan korosi pada tulangan.
- Air
tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter karena dapat menurunkan
mutu beton sehingga akan rapuh dan lemah.
- Air
tidak mengandung minyak lebih dari 2 % dari berat semen karena akan
mengurangi kuat tekan beton sebesar 20 %.
- Air
tidak mengandung gula lebih dari 2 % dari berat semen karena akan
mengurangi kuat tekan beton pada umur 28 hari.
- Air
tidak mengandung bahan organik seperti rumput/lumut yang terkadang terbawa
air Karena akan mengakibatkan berkurangnya daya lekat dan menimbulkan
rongga pada beton.
Syarat air menurut SK SNI 03-2847-2002 adalah :
Air yang dapat digunakan dalam proses pencampuran beton adalah sebagai berikut :
Air yang dapat digunakan dalam proses pencampuran beton adalah sebagai berikut :
- Air
yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan
merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau
bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.
- Air
pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang
didalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung
dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang
membahayakan.
- Air
yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali
Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton
yang menggunakan air dari sumber yang sama dan hasil pengujian pada umur 7
dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang
tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama
dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat
diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan
serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan
“Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen
kubus dengan ukuran sisi 50 mm)” (ASTM C 109 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar